Sabtu, 16 Februari 2013

Bandung, Sebuah Kota Berjuta Cerita

Gedung Sate. Sumber : http://parisvanjava.web.id
Kota Bandung adalah aslinya
soal makanan tiada bandingannya
Untuk pemuda serta penghiburan
tape dan oncom tiada saingannya
sebagian lirik lagu Ole-ole Bandung, Cipt. Ismail Marzuk

Bandung, Oh Bandung.. Entah mengapa kota ini selalu saja tergiang dalam benak penulis. Apa sih istimewanya kota yang satu ini? Hmm.. tentu sangat subjektif jika saya harus menjawabnya. Semua orang punya kesan yang berbeda, dan sebagiannya pasti punya kenangan yang jauh lebih indah dengan tempat lain dibanding kota Bandung. Tapi bagi penulis, Bandung punya kesan tersendiri lebih dari sekedar kota yang ada di Indonesia. 

Tapi, sepertinya saya bukan satu-satunya orang di dunia ini yang memiliki kesan tersendiri dengan kota kembang. Masih banyak orang yang di luar sana yang pernah berkunjung ke Kota Kembang mempunyai kesan seperti penulis. Mereka datang, menikmati lantas jatuh cinta padanya dan selalu menyemburatkan rasa rindu untuk berkunjung kembali. So Sweet! Apa pasalnya? Cekidot aja deh..


Bandung itu Bendungan
Uppss... Jangan salah, Bendungan merupakan salah satu kata yang menjadi asal penamaan kota Bandung. Menurut catatan sejarah kata “Bandung” berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang kemudian membentuk telaga. Namun, menurut mitos masyarakat setempat nama “Bandung” diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati Bandung. Pendapat lain mengatakan, bahwa kata "bandung" mengandung arti besar atau luas. Kata itu berasal dari kata bandeng. Dalam bahasa Sunda, ngabandeng berarti genangan air yang luas dan tampak tenang, namun terkesan menyeramkan. Diduga kata bandeng itu kemudian berubah bunyi menjadi Bandung.

Sedikit cerita tentang masa lalu, Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduk. Sedangkan wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek dan Gerbangkertosusila (Grebangkertosusilo). Di kota yang bersejarah ini, berdiri sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool te Bandoeng - TH Bandung, sekarang Institut Teknologi Bandung - ITB), menjadi ajang pertempuran di masa kemerdekaan, serta pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955, suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.

Ada lagi yang menarik neh, Pada tahun 1990 kota Bandung menjadi salah satu kota paling aman di dunia berdasarkan survei majalah Time. Keren!


Bandung itu Sejuk
Meski iklimnya sedikit berubah, namun kota Bandung masih menjadi salah satu kota besar tersejuk di Indonesia. Maka wajar saja kalau ada pengunjung yang pertama kali datang daerah-daerah yang panas sangat menikmati pengalaman ini. Yap, seperti penulis ini, sewaktu pertama kali “terdampar” di kota ini langsung diserang demam akibat udara dingin hehe.. 


Bandung itu Wisata Belanja
Kalau yang satu itu tak ada yang memungkiri kalau Bandung memang masih menjadi wisata belanja di Indonesia. Tak sekedar slogan, Bandung memang menawarkan satu pengalaman belanja yang berbeda dibanding kota lain. Sumber Daya Manusia anak-anak Bandung diakui termasuk paling kreatif di Indonesia. Bandung adalah kota seribu FO, bahkan sekarang sudah menjamur Mobile FO. Dan sebelum menjadi surga Factory Outlet bagi para wisatawan domestik maupun luar negeri, Bandung terlebih dahulu dikenal sebagai surganya Distro dan Clothing dan Semua itu berawal dari munculnya komunitas kreatif anak muda Bandung pada pertengahan tahun 90-an. Studio musik Reverse di jalan Sukasenang adalah cikal bakal dari lahirnya Distro dan Clothing hingga saat ini.

Siapa yang tak kenal Cihampelas? Bagi yang belum tahu, Cihampelas dulunya dikenal dengan istilah “Jeans Street”, disinilah pusatnya penjualan produk pakaian berbahan dasar jeans. Di awal tahun 2000an pamor “Jeans Street” mulai meredup. Itu tak lain karena di sepanjang jalan ini mulai bermunculan FO dan Distro dengan beragam ciri khas masing-masing. Ada yang nampilkan sosok Batman, Hulk, Ultraman, dll.

Jalan Cihampelas

Cibaduyut juga menjadi destenasi wisata yang bisa dipastikan selalu ramai untuk dikunjungi. Adalah sebuah daerah di sekiar kota Bandung bagian selatan. Daerah ini terkenal dengan kerajinan sepatunya. Hasil produksi sepatunya biasanya dipasarkan langsung di pinggiran jalan Cibaduyut Raya dengan banyaknya kios dan toko sepatu. Sedangkan produksinya ada di gang-gang belakang jalan Cibaduyut. Letaknya persis 300 meter dari Terminal Leuwi Panjang.

Oiya, jika anda mau beli sepatu, gunakan penawaran terbaik. Sepatu yang dijual di Cibaduyut sistemnya tawar menawar, meskipun kadang sudah di bandrol :)


Bandung itu Surga Kuliner
Comro, peuyeum, batagor adalah sebagian jajanan yang mudah ditemukan di kota ini. Harganya sangat bersahabat :) Ada hal yang menarik saat penulis tinggal di Bandung.  Kalau diperhatikan jajanan yang ditawarkan oleh pedagang di sekitar Sekolah Dasar (SD) selalu saja jajanan yang berubah/berganti di setiap waktunya. Kalau saat ini yang terjual adalah jajanan ‘’A” maka besok belum tentu jajanan itu terjual disini. Itu karena sang penjualnya pindah tempat atau lebih umumnya berganti dengan jajanan yang baru agar lebih menarik perhatian.

Batagor Bandung

Yah, Bandung adalah surga kuliner! Tak lengkap rasanya jika bicara tentang Kota Bandung tanpa menyebutkan hal yang satu ini. Di Bandung banyak bermunculan kios, warung sampai restoran berkelas yang menjajakan makanan asli daerah yang bercitarasa dunia. Tak sekedar itu saja, anak-anak Bandung terkenal kretif memadukan atau bahkan menciptakan sesuatu yang baru dalam hal kuliner.


Bandung adalah Paris van Java
Kota Paris dari Pulau Jawa” Adalah sebuah istilah yang sangat pepuler, menggambarkan betapa Bandung merupakan sebuah kota yang indah dan cantik! Beragam keindahan alam maupun hasil buatan manusia tersaji disini. Dari hijaunya alam, sejuknya udara, indahnya pemandangan nyamannya suasana sampai pada megah dan canggihnya teknologi, ada disini. 

Jika anda ingin menikmati suasana hijau dan asri di tengah kota, pergilah ke Taman Dago di jalan Ir. H Djuanda. Jika merasa belum terpuaskan, pergilah 20KM ke arah utara Kota Bandung, disana tersaji Gunung Tangkuban Perahu yang terdapat kawah aktif, yakni Kawah Ratu, Domas dan Upas.

Jika sobat ingin menikmati suasana peninggalan masa lalu, pergilah ke kawasan jalan Braga, sobat akan merasakan suasana jalan khas seperti di Eropa. Jika mau, teruslah berjalan menyusuri jalan Asia Afrika. Disana sobat akan lihat betapa Gegung Merdeka yang dulu dipakai Konferensi Asia Afrika (KAA) berdiri dengan kokohnya.

Jalan Braga

satu lagi yang menjadi maskot kota Bandung adalah Gedung Sate. Sesuai namanya, Gedung Sate memiliki ciri khas enam biji sate tertusuk rapi di puncak gedung. Simbol ini merupakan perwujudan biaya pembangunan gedung ini sebanyak  enam juta gulden. Dirancang oleh tim arsitek yang dipimpin Ir. J. Gerber, gedung sate Bandung memadukan seni bangunan timur dan barat secara harmonis. Setidaknya terdapat gaya atap pura Bali, jendela ala bangsa Moor dari Andalusia, dan model bangunan masa Renaissance Italia. Dulu, pembangunan Gedung Sate dimaksudkan untuk memindah pusat pemerintahan dari Batavia (Jakarta) ke Bandung. Namun karena ada krisis ekonomi tahun 1930-an, pemindahan tersebut urung dilakukan. Dalam masa perang kemerdekaan Gedung Sate memiliki nilai historis. Pada tanggal 3 Desember 1945, tujuh orang pemuda pejuang yang mempertahankan bangunan tersebut gugur melawan Pasukan Ghurka (Inggris) yang datang menyerang. Kini sebuah monumen peringatan bagi pahlawan yang gugur itu, berdiri tegak di depan Gedung sate.

Kini, Gedung Sate dialihkan sebagai kantor pusat pemerintahan provinsi Jawa Barat. Di depannya terdapat lapangan Gasibu yang sering dijadikan tempat acara kesenian yang sering mewarnai kota Bandung. Jangan lupa mampir kesini, sambil menikmati keindahan bangunan Gedung Sate.

15 KM ke arah utara, tepatnya di Lembang terdapat sebuah bangunan Observatorium Bosscha yang merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia dan memiliki perpustakaan astronomi yang terbaik dan terlengkap di Asia Tenggara.

Gedung Bosscha bukan satu-satunya tempat wisata di Lembang, Bandung lho, masih ada lagi yang lain dan pastinya gak kalah menarik :) Ada Kampung Gajah yang dulu bernama Century Hills ini terletak di Jalan Sersan Bajuri, tidak jauh dari depan Terminal Ledeng (KM 3,8). Kampung Daun, yang tak jauh dari Kampung Gajah. Judulnya saja Kampung Daun, maka tidak heran bila nuansa daun di sebuah pedesaan Sunda di sebuah lembah lengkap dengan rumah saung juga suara gemericik air juga music khas Sunda. 

Masih berada di Jalan Sersan Bajuri, tidak jauh dari Kampung Daun terdapat Sapulidi. Sapulidi sebenarnya merupakan restroran bernuansa alam pedesaan, dengan rumah-rumah Sunda yang seperti Leuit (gudang beras) dengan atap terbuat dari jerami. Konsep yang ditawarkan sebenarnya Makan di Tengah Sawah, namun kami hanya menemukan satu sawah saja yang terletak tak jauh dari pintu masuk.

Selain itu juga ada Rumah Produksi Tahu Susu Lembang, De Ranch dan Rumah Kue Pia So-Phia, tempat yang tepat untuk berbelanja oleh-oleh.

Hmm.. itu saja? Masih kurang dengan suguhan alam dan peninggalan masa lampau? Jangan khawatir, Bandung masih memiliki sisi kemegahan dan kecanggihan duniawi J Jembatan Pasupati! Adalah sebuah jembatan yang terletak di atas lembang Cikapundung  dengan panjang 2,8 km dan lebar 30-60m. Dinamakan pasupati karena jembatan ini menghubungkan jalan terusan Pasteur dan jalan Surapati.

Wisata hiburan di Bandung tak lengkap jika tak berkunjung kesini. Apalagi kalau bukan Trans Studio Bandung! Trans Studio Resort Bandung adalah kawasan wisata terpadu di Bandung, Indonesia, tepatnya di area Bandung Supermal. Trans Studio dibangun seluas 4,2 hektare dengan investasi mencapai Rp 2 triliun.Trans Studio Bandung dibangun di area seluas 4,2 hektar sehingga membuat Trans Studio Bandung sebagai Kawasan terpadu Resort terluas dan terlengkap di Bandung.

Wahana yang terdapat di Trans Studio Bandung menawarkan petualangan dan sensasi baru yang tidak kalah menantang seperti pendahulunya yaitu Trans Studio Makasar yang dibuka tahun 2008 Silam. Sedangkan Trans Studio Bandung di buka untuk umum pada tanggal 18 Juni 2011. Wow!


Bandung itu Rindu
Masih kurang juga? Jika iya, tak ada salahnya sobat berkunjung ke Kota Kembang. Saya jamin, sobat akan merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan; sebuah kerinduan! Sejujurnya, penulis belum sempat berkunjung ke semua objek di atas karena sudah harus kembali pulang ke negeri asal (Alibi. Aslinya gak punya duit buat jalan-jalan hehe..). Tulisan ini tak lebih dari sekedar buah dari kerinduan. Semoga ada manfaatnya untuk pembaca sekalian :)  













2 komentar: