Rabu, 13 Februari 2013

Agar Surga Begitu Dekat...

Mereka terhenyak..Sejenak suasana menjadi hening seketika.Lalu para shahabat itu mengiyakan keluhan temannya tadi. Mereka seolah merasakan hal yang sama, mengapa hati ini saat berada di samping baginda begitu takut neraka dan mencintai surga. Lalu dengan semangatnya melakukan segala kebajikan yang telah tertitah. Namun saat beranjak dari samping baginda yang mulya, semua terasa hambar. Hidup terasa berjalan menurut nafsu yang tersisa. Hilanglah semua gambaran tentang surga & neraka. Dunia menuntun mata hati..

Baginda tersenyum mendengar keluhan shahabatnya itu, dengan bijak beliau bersabda; “Iman itu kadang bertambah, kadang pula berkurang” 

Saatnya, waktu menjadi penengah. Jarak Rosulullah begitu jauh untuk kita jambahi, yang tersisa hanyalah lembaran sejarah yang menukil semua cerita indah itu. Namun, keadaan yang dialami para shahabat yang mulya itu nyaris kita alami lebih parah. Dunia menjadi tujuan, neraka berada di hadapan, lalu surga itu..entah dimana pula kita letakan. Kenapa ia begitu jauh? Kenapa ia begitu susah hadir dalam hati?

Sejujurnya, kita terlalu sibuk mengurus dunia. Bahkan untuk hal yang dilarang oleh syara’ kita gemar melakukannya. Berdusta, makan riba, korupsi sampai dengan hal yang sepele seperti berkata yang suka menyakitkan lawan bicara pun kita lakukan. Itu hal yang dilarang. Bagaimana pula dengan perintah syara’ yang kita abaikan, sholat, puasa, zakat, sedekah bukankah sering pula kita lupakan? Lalu pantaskah kita mengharap masuk surga?

Surga adalah nikmat abadi. Semua kenikmatan ada disini bahkan yang tak pernah terbesit di hati sekalipun. Surga adalah nikmat yang Allah peruntukan bagi para hambaNya yang taat seperti Rosul & para shahabatnya. Kita pun bisa meraihnya lalu hidup di dalamnya bersama orang yang kita cintai. Namun ada sejuta tanya yang mengalun di benak, bagaimana caranya agar surga begitu dekat dengan kita?

Mari kita bercermin dari para shahabat. Meski sempat berkeluh-kesah namun sejatinya keimanan mereka jauh berlipat di atas kita, keluhan yang sempat mereka alami itu tak cukup membuat iman mereka runtuh seketika. Kita perlu belajar banyak dari mereka tentang hidup, tentang harta, tentang dagang, tentang bercocok tanam sampai masalah anak-anak yang sering kali melalaikan kita atau suami & isteri yang menggoda kita dengan parasnya yang indah. Banyak hal yang bisa kita contoh dari para shahabat.

Beramalah! Ikuti petunjuk rosulullah. Bersedekalah dari harta lebih atau yang sedikit tersisa. Mulailah dari sekarang agar tak terlambat, agar semua tak berujung pada penyesalan..agar surga itu terasa begitu dekat dengan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar