Mereka terhenyak..Sejenak suasana menjadi hening
seketika.Lalu para shahabat
itu mengiyakan keluhan temannya tadi. Mereka seolah merasakan hal yang sama,
mengapa hati ini saat berada di samping baginda begitu takut neraka dan
mencintai surga. Lalu dengan semangatnya melakukan segala kebajikan yang telah
tertitah. Namun saat beranjak dari samping baginda yang mulya, semua terasa
hambar. Hidup terasa berjalan menurut nafsu yang
tersisa. Hilanglah semua gambaran tentang surga & neraka. Dunia menuntun
mata hati..
Baginda tersenyum mendengar keluhan shahabatnya
itu, dengan bijak beliau bersabda; “Iman
itu kadang bertambah, kadang pula berkurang”
Saatnya, waktu menjadi penengah. Jarak
Rosulullah begitu jauh untuk kita jambahi, yang tersisa hanyalah lembaran
sejarah yang menukil semua cerita indah itu. Namun, keadaan yang dialami para
shahabat yang mulya itu nyaris kita alami lebih parah. Dunia menjadi tujuan,
neraka berada di hadapan, lalu surga itu..entah dimana pula kita letakan. Kenapa ia begitu jauh? Kenapa ia begitu
susah hadir dalam hati?
Sejujurnya, kita terlalu sibuk mengurus
dunia. Bahkan untuk hal yang dilarang oleh syara’ kita gemar melakukannya. Berdusta,
makan riba, korupsi sampai dengan hal yang sepele seperti berkata yang suka
menyakitkan lawan bicara pun kita lakukan. Itu hal yang dilarang. Bagaimana
pula dengan perintah syara’ yang kita abaikan, sholat, puasa, zakat, sedekah
bukankah sering pula kita lupakan? Lalu pantaskah kita mengharap masuk surga?
Surga adalah nikmat abadi. Semua kenikmatan
ada disini bahkan yang tak pernah terbesit di hati sekalipun. Surga adalah
nikmat yang Allah peruntukan bagi para hambaNya yang taat seperti Rosul &
para shahabatnya. Kita pun bisa meraihnya lalu hidup di dalamnya bersama orang
yang kita cintai. Namun ada sejuta tanya yang mengalun di benak, bagaimana
caranya agar surga begitu dekat dengan kita?
Mari kita bercermin dari para shahabat.
Meski sempat berkeluh-kesah namun sejatinya keimanan mereka jauh berlipat di
atas kita, keluhan yang sempat mereka alami itu tak cukup membuat iman mereka
runtuh seketika. Kita perlu belajar banyak dari mereka tentang hidup, tentang
harta, tentang dagang, tentang bercocok tanam sampai masalah anak-anak yang
sering kali melalaikan kita atau suami & isteri yang menggoda kita dengan
parasnya yang indah. Banyak hal yang bisa kita contoh dari para shahabat.
Beramalah! Ikuti petunjuk rosulullah.
Bersedekalah dari harta lebih atau yang sedikit tersisa. Mulailah dari sekarang
agar tak terlambat, agar semua tak berujung pada penyesalan..agar surga itu
terasa begitu dekat dengan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar