Siapa yang
tak kenal Ahok? Ya, beliau adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta. Nama aslinya
Zhong Wan Xie. Nama indonesianya Basuki Indra. Konon, menurut salah satu akun
di Tiwitter, @TrioMacan2000, ketika jadi tersangka di Polda Babel (Bangka
Belitung), dia ubah namanya menjadi Basuki TP.
Sebelumnya,
Ahok adalah anggota DPR RI dari Komisi II, namun namanya kian melejit setelah
dia bersanding dengan Jokowi dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. Ahok adalah
seorang pekerja keras, ambisius dalam menggapai keinginannya. Keinginan terbesarnya
di negeri ini adalah menjadi orang nomor satu di RI. Setidaknya itulah yang
tertulis dalam bukunya yang berjudul, Menuju RI 1.
Lalu, apa
kaitan antara Ahok dan Umat islam? Sabtu pagi (4/1/14), saya buka twitter,
sambil bersiliweran membaca kicauan dari “following” tiba-tiba mata saya
tertuju pada salah satu twit @TrioMacan2000. Sebetulnya tak ada yang aneh
dengan kicauan itu. Sudah menjadi hal yang lumrah di twtiland, kicauan
dari @TrioMacan2000 selalu saja mengundang suatu kontroversi tersendiri selain
decak kagum dari para followersnya.
Saya akhirnya
membaca kicauannya dari awal, biasanya diawali dengan kalimat eng.. ing..
enggg.. Ya, isinya tak lain tentang Ahok, sang Wagub DKI Jakarta. Ternyata ada
kasus baru lagi yang dikicaukan oleh sang pemilik akun. Berikut petikannya :
Eng ing
eeng ...luar biasa Wagub DKI Jakarta Zhong Wan Xie alias Ahok alias Basuki
Indra alias Basuki Tjahja Purnama. Sungguh hebat!
Wagub
Ahok adalah satu2nya pemimpin/pejabat tinggi yang dgn murah hati & enteng
memberikan hadiah tahun baru kepada Umat Islam Indonesia.
KADO
Wagub DKI Ahok itu bermula dari niat Ahok melegitimasi praktek prostitusi di
DKI Jakarta yg ditentang/ Tdk setujui umat Islam.
Salah
satunya pernyataan tidak setuju melalui ormas Islam terkemuka Muhammadiyah.
Sikap Muhammadiyah sesuai dgn ajaran agama Islam.
Namun,
bukan Ahok namanya jika tidak menanggapi pernyataan tidak setuju Muhammadiyah
tdhp legalitas pelacuran yang dicanangkan Ahok.
Tanpa
sungkan dan tanpa memperhatikan aspirasi /perasaan umat Islam khususnya
Muhammadiyah, Ahok langsung menuding Muhammadiyah MUNAFIK!
Untuk twit
lanjutannya, silahkan klik disini http://chirpstory.com/li/180609
Sebetulnya,
saya sendiri kurang percaya dengan pemberitaan @TrioMacan2000 ini. Dalam hati
saya terselip tanya, sungguhkah seperti ini sikap dari seorang Ahok? Terlebih lagi,
ketika membaca satu persatu kicauan @TrioMacan2000, tampak jelas terasa aroma “ketidaksukaan”
pemilik akun tersebut kepada Ahok. Hmm..
Agar lebih
objektif, sayapun membuka beberapa situs dan link yang juga ditulis dalam
kicauan itu. Dan ternyata memang benar, Ahok seperti itulah adanya. Gaya bicaranya
yang ceplas ceplos menular juga pada sikapnya. Beliau terkesan gampang dalam memutuskan
sebuah masalah, bahkan pada kasus yang krusial sekalipun. Pun demikian kali ini,
Ahok dengan mudah menuduh pihak-pihak yang melarang legalisasi prostitusi sebagai
MUNAFIK. Dan tak tanggung-tanggung, pihak yang dituduh munafik itu adalah
Muhammadiyah karena Ormas inilah yang paling getol melakukan protes atas
legalisasi prostitusi.
"Saya
juga nggak setuju ada legalisasi prostitusi. Persoalannya, jangan munafik,
emang nggak ada prostitusi di DKI?? Ngapain munafik? Itu aku nyindir aja,"
ujar Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (31/12), tulis detik.com.
Sebelumnnya
Ahok juga dengan enteng mengatakan bir tidak salah, asal tidak memabukkan. “Saya
kira kalau minum bir nggak salah kok, asal nggak mabok. Tergantung berapa
persen alkohol dong. Kalau bir masih oke lah. Masalahnya kan kalau dicampur
spirtus sama air kelapa, ya tewas,” terangnya sambil tertawa, lapor
liputan6.com, seperti yang tertulis di www.muslimcommnity.co
Masih dari
situs yang sama, dilaporkan bahwa Salah satu BUMD DKI, PT Delta Jakarta
memproduksi minuman beralkohol diantaranya bermerek Anker Bir. Menurut
liputan6.com, perusahaan tersebut menyumbangkan dividen sebesar Rp 47,84 miliar
kepada Pemprov DKI, sehingga menjadi pemberi keuntungan terbesar untuk
Pendapatan Asli Daerah (PAD) ketiga setelah Bank DKI. Sedangkan menurut
berita8, perusahaan itu merupakan salah satu penyumbang Penghasilan Asli Daerah
(PAD) tertinggi sekira Rp75 miliar, di atas PD Pasar Jaya yang hanya menghasilkan
Rp25 miliar di tahun 2012 lalu. Hal yang wajar jika Ahok terlihat begitu nekat
berkata demikian.
Rasanya
sekarang jadi lebih tahu tentang sosok Ahok sebenarnya. Bukan atas dasar etnis
maupun latar belakang agama, tapi lebih pada etika dan nurani dalam
kepemimpinannya lah yang menjadi acuan penilaian. Ahok memang seorang yang
tegas, tapi ketegasan semata tanpa etika dan nurani takkan mampu menyelesaikan
masalah yang multi kompleks. Butuh kearifan. Butuh kebijaksanaan. Butuh etika
dalam menyelesaikan masalah, agar tak menimbulkan masalah baru.
Jika demikian
halnya, masihkah kita berharap sosok seperti Ahok ini memimpin negeri tercinta?
Hmm..
Rujukan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar