Kamis, 30 Januari 2014

HUJAN



Mentari menghilang, 
kilaunya meredup tersapu kabut. Langit gelap
Sesaat bunyi alam menggema di sela kabut.

Titik kecil bak kristal jatuh 
Laksana berlomba penuhi bumi.
Jatuh, memantul, pecah dan meresap ke rongga bumi yg kehausan.

Rintiknya ciptakan harmoni,
Syahdu terdengar bagi jiwa nan sepi.
Hati terpenuhi takjub
Keberkahan kini memenuhi alam.

Tapi, ada gumpalan yg terus menghitam,
Lama bersanding bersama langit
Pertanda butiran masih terbendung.
Disana, di langit itu.

Mata pribumi sayu.
Hati berkubang pilu.
Cemas menanti butir yang terjatuh.
Selaksa iba terpatri di hati,
Tuhan, jangan lg kali ini.

Cukup sudah yg terlewati
Gemericik kecil penuhi bumi.
Butir lemah menjelma "bisa"
Hati riang berujung hampa.
Air tumpah menyapu alam.

Badai berlalu. Angin brhembus prlahan.
Sepoinya menemani rinai di sore hari.
Di ufuk lukisan alam trlihat mempesona
Langit berwarna.


Sumber gambar: viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar