Mentari
menghilang,
kilaunya
meredup tersapu kabut. Langit gelap
Laksana
berlomba penuhi bumi.
Jatuh,
memantul, pecah dan meresap ke rongga bumi yg kehausan.
Rintiknya
ciptakan harmoni,
Syahdu
terdengar bagi jiwa nan sepi.
Hati
terpenuhi takjub
Keberkahan
kini memenuhi alam.
Tapi, ada
gumpalan yg terus menghitam,
Lama
bersanding bersama langit
Pertanda
butiran masih terbendung.
Disana,
di langit itu.
Mata
pribumi sayu.
Hati
berkubang pilu.
Cemas
menanti butir yang terjatuh.
Selaksa
iba terpatri di hati,
Tuhan,
jangan lg kali ini.
Cukup
sudah yg terlewati
Gemericik
kecil penuhi bumi.
Butir
lemah menjelma "bisa"
Hati
riang berujung hampa.
Air
tumpah menyapu alam.
Badai
berlalu. Angin brhembus prlahan.
Sepoinya
menemani rinai di sore hari.
Di ufuk
lukisan alam trlihat mempesona
Langit
berwarna.
Sumber gambar: viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar