Jika
ditanya pada masyarakat negeri ini tentang Jokowi dan Ahok, tentu sebagian
besar (jika terlalu berlebihan mengatakan semuanya) pasti mengenal keduanya.
Sungguh, popularitas kedua pasangan pemimpin ini mampu menyaingi pasangan
presiden RI atau bahkan melebihi. Sejak genderang kampanye ditabuhkan,
popularitas dan citra positif menempel kuat dalam pasangan ini. Semua mata dan
perhatian orang tertuju pada keduanya, seolah terhipnotis oleh kharismatik dan
kepiawaian yang mengagumkan.
Sabtu, 23 Februari 2013
Tentang Ulang Tahun
Dalam catatan di Tabloid NOVA, 679/XIV, 4 Maret 2001, ternyata
tradisi perayaan ulang tahun sudah ada di Eropa sejak berabad-abad
silam. Orang-orang pada zaman itu percaya, jika seseorang berulang
tahun, setan-setan berduyun-duyun mendatanginya. Nah, untuk
melindunginya dari gangguan para makhluk jahat tersebut, keluarga dan
kerabat pun diundang untuk menemani, sekaligus membacakan doa dan
puji-pujian bagi yang berulang tahun. Pemberian kado atau bingkisan juga
dipercaya akan menciptakan suasana gembira yang akan membuat para setan
berpikir ulang ketika hendak mendatangi orang yang berulang tahun. Ini
memang warisan zaman kegelapan Eropa.
Berdasarkan catatan tersebut, awalnya perayaan ulang tahun hanya diperuntukkan
bagi para raja. Mungkin, karena itulah sampai sekarang di negara-negara
Barat masih ada tradisi mengenakan mahkota dari kertas pada orang yang
berulang tahun. Namun seiring dengan perubahan zaman, pesta ulang tahun
juga dirayakan bagi orang biasa. Bahkan kini siapa saja bisa merayakan
ulang tahun. Utamanya yang punya duit.
Jadi Tradisi ulang tahun sama sekali tidak memiliki akar sejarah dalam islam.
Islam tak pernah diajarkan untuk merayakan ulang tahun. Kalo pun
kemudian ada orang yang berargumen bahwa dengan diperingatinya Maulid
Nabi, hal itu menjadi dalil kalo ulang tahun boleh juga dalam pandangan
Islam. Maka ini adalah argumen yang tidak tepat.
Rasulullah SAW sendiri tak pernah mengajarkan kepada kita melalui hadisnya untuk merayakan maulid Nabi. Maulid Nabi, itu bukan untuk diperingati, tapi tadzkirah, alias peringatan.
Maksudnya? Jika kita baca buku tarikh Islam, di dalamnya terdapat
catatan bahwa Sultan Shalahuddin al-Ayubi amat prihatin dengan kondisi
umat Islam pada saat itu. Di mana bumi Palestina dirampas oleh Pasukan
Salib Eropa. Sultan Shalahuddin menyadari bahwa umat ini lemah dan tidak
berani melawan kekuatan Pasukan Salib Eropa yang berhasil menguasai
Palestina, lebih karena mereka sudah terkena penyakit wahn (cinta
dunia dan takut mati). Mereka bisa menjadi seperti itu karena
mengabaikan salah satu ajaran Islam, yakni jihad. Bahkan ada di antara
mereka yang tidak tahu menahu dengan perjuangan Rasulullah SAW dan para
sahabatnya.
Untuk menyadarkan kaum muslimin tentang pentingnya perjuangan, Sultan
Shalahuddin menggagas ide tersebut, yakni tadzkirah terhadap Nabi, yang
kemudian disebut-entah siapa yang memulainya-sebagai maulid nabi.
Tujuan intinya mengenalkan kembali perjuangan Rasulullah dalam
mengembangkan Islam ke seluruh dunia. Singkat cerita, kaum muslimin saat
itu sadar dengan kelemahannya dan mencoba bangkit. Dengan demikian,
berkobarlah semangat jihad dalam jiwa kaum muslimin, dan bumi Palestina
pun kembali ke pangkuan Islam, tentu setelah mereka mempecundangi
Pasukan Salib Eropa. Jadi Maulid nabi bukan dalil dbolehkannya pesta
ulang tahun.
Kembali ke pokok pembicaraan, Pesta ulang tahun bukanlah warisan
Islam. Tapi warisan asing, alias ajaran di luar Islam. Lalu gimana jika
kita melakukannya? Berdosakah? karena tradisi itu adalah tradisi
orang-orang Eropa, yang saat itu berkembang ajaran Kristen, maka pesta
ultah tentu saja merupakan tradisi kaum non-muslim. Jika kita
melakukannya, maka termasuk dosa.
Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka.” (HR. Abu Dawud).
Dalam riwayat lain.
Rasulullah SAW bersabda : “Kamu telah mengikuti sunnah
orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.
Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti
mereka. Kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan
itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda:
Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR. Bukhari Muslim).
Dari sini jelas bahwa hukum merayakan ultah adalah haram.
Mungkin ada pertanyaan seperti ini, “Bolehkah merayakan ulang tahun
dalam arti berdoa atau mendoakan agar yang berulang tahun selamat,
sehat, takwa, panjang umur, dan seterusnya. Semua itu dilakukan dengan
cara dan isi doa yang syar’i, tanpa upacara tiup lilin dan sebagainya
seperti cara Barat, lalu dilanjutkan acara makan-makan. Bolehkah?”
Jawabannya, berdoa dan makan-makan adalah halal. Tetapi bila dilakukan pada hari seseorang berulang tahun, maka akan terkena hukum haram ber-tasyabbuh bil kuffar.
Jadi di sini akan bertemu hukum haram dan halal. Dalam kondisi seperti
ini wajib diutamakan yang haram daripada yang halal sebab kaidah syara’
menyebutkan : “Idza ijtama’a al halaalu wal haraamu, ghalaba al haramu al halaala.”
Artinya, “Jika bertemu halal dan haram (pada satu keadaan) maka yang
haram mengalahkan yang halal.” (Kitab as-Sulam, Abdul Hamid Hakim).
Dengan demikian, jika merayakan ultah diartikan sebagai “berdoa dan
makan-makan”, dan dilaksanakan pada hari ultah, hukumnya haram, sesuai
kaidah syar’i di atas. Akan tetapi jika dilaksanakan bukan pada hari
ultah, maka hukumnya –wallahu a’lam bi ash shawab– menurut pemahaman
kami adalah mubah secara syar’i. Sebab hal itu tidak termasuk tasyabbuh bil kuffar
karena yang dilakukan pada faktanya adalah “berdoa plus makan-makan”,
yang mana keduanya adalah boleh secara syar’i. Lagi pula hal itu
dilakukan tidak pada hari ultah sehingga di sini tidak terjadi pertemuan
halal dan haram sebagaimana kalau acara tersebut dilaksanakan pada hari
ultah. Wallahu a’lam.
Allah SWT Berfirman : “Barangsiapa mencari agama selain agama
Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya,
dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. ali Imrân [3] : 85). dan “Dan
janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai
pertanggungjawabannya.” (QS. al-Isrâ’ [17] : 36).
Rasullah SAW juga bersabda : Belum sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, sebelum hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (al-Qur’an). (Hadits ke-41 dalam Hadits al-Arba’in karya Imam Nawawi).
Bagaimana dengan Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Dalam Islam?
Perayaan ulang tahun adalah bid’ah. Mengapa? Ada dua landasan yang
diikuti oleh umat Islam: Qur’an dan sunnah Rasulullah saw. Sunnah ini
kemudian terbagi atas ucapan, perbuatan, atau niat Rasulullah saw yang
kemudian tidak sempat terlaksana karena beliau meninggal dunia sebelum
sempat melaksanakannya.
Mengucapkan selamat ulang tahun (kata Dipo, istilah yang kemudian
diarabisasikan adalah milad dan hari lahir) ini adalah salah satu hal
yang tidak dituntunkan oleh teladan umat Islam, Rasulullah saw. Jika
mengucapkan selamat hari lahir adalah tuntunan, Rasulullah pasti akan
membiasakan hal tersebut pada umatnya. Selain itu, tradisi perayaan
ulang tahun atau hari lahir ini adalah budaya kaum nonmuslim.
Berdasarkan hadis Rasulullah saw, seseorang yang mengikuti suatu kaum
maka ia termasuk ke dalam golongan itu. Perayaan hari lahir ini telah
tercipta sejak jaman Nabi Nuh as. Salah satu anaknya kemudian mengadakan
perayaan hari lahirnya. Karenanya, umat muslim yang memiliki prinsip
hidup yang unik tidak diperbolehkan untuk mengikuti kaum lain, apalagi
kaum kafir dan nonmuslim. Kegiatan yang mengikuti tradisi umat lain
dinamakan juga tasyabbuh.
Ustad Maknun Prawiro mengatakan bahwa ada tiga hal yang menyebabkan kerusakan dalam agama Islam, yakni:
1. Mengikut-ikutii kaum lain
2. Pluralisme
3. Pendangkalan aqidah
1. Mengikut-ikutii kaum lain
2. Pluralisme
3. Pendangkalan aqidah
Tentu saja tak seorang pun dari kita ingin menyebabkan kerusakan
dalam agama Islam bukan? Apalagi mengucapkan selamat ulang tahun saya
rasa adalah hal yang sepele. Tapi, ini berkaitan dengan bid’ah, dan
orang yang melakukan bid’ah tak termasuk umat Rasulullah saw yang
mendapat syafaat.
Merayakan dan mengucapkan selamat ultah juga tidak ada contohnya dari
Nabi dan para sahabat, sehingga dilarang dalam Islam, bahkan jatuh ke
dalam tasyabbuh/ menyerupai orang kafir.
dari Ibnu Umar ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bertasyabuh dengan suatu kaum, maka ia bagian dari mereka.” [HR. Abu Daud dan Ahmad]
Bagaimana pendapat rekan-rekan semua? sudah jelaskah
pemaparan diatas? hal-hal kecil, sepele ternyata berdampak buruk
terhadap umat? jika bukan kita yang memperbaikinya, siapa lagi?
Dikutip dari: : http://asrizalwahdanwilsa.blogspot.com/
Senin, 18 Februari 2013
Teh Minuman Kesehatan
Teh merupakan
tanaman daerah tropis dan subtropis yang secara ilmiah dikenal dengan Camellia
Sinensis . Dari kurang lebih 3000 jenis teh hasil perkawinan silang, didapatkan
3 macam teh hasil proses, yaitu teh hijau, teh oolong , dan teh hitam. Cara
pengolahan teh yaitu dengan merajang daun teh dan dijemur di bawah sinar
matahari sehingga mengalami perubahan kimiawi sebelum dikeringkan. Perlakuan
tersebut akan menyebabkan warna daun menjadi coklat dan memberi cita rasa teh
hitam yang khas.
Teh hijau, jenis teh
tertua, amat disukai terutama oleh masyarakat Jepang dan China. Di sini daun
teh mengalami sedikit proses pengolahan, hanya pemanasan dan pengeringan
sehingga warna hijau daun dapat dipertahankan. Sedangkan teh oolong lebih
merupakan jenis transisi antara teh hitam dan teh hijau. Ketiga jenis teh
masing-masing memiliki khasiat kesehatan karena mengandung ikatan biokimia yang
disebut polyfenol , termasuk di dalamnya flavonoid . Flavonoid merupakan
kelompok antioksidan yang secara alamiah ada di dalam sayur-sayuran,
buah-buahan, dan minuman seperti teh dan anggur.
Subklas polifenol
meliputi flavonol, Flavon, flavanon, antosianidin, katekin, dan biflavan.
Turunan dari katekin seperti epi-cathecin (EC) , epigallo-cathecin (EGC) ,
epigallo-cathecin gallate (EGCg) , dan quercetin umumnya ditemukan di dalam
teh. EGCg dan quercetin merupakan anti oksidan kuat dengan kekuatan hingga 4-5
kali lebih tinggi dibandingkan vitamin E dan C yang juga merupakan antioksidan
potensial. Antioksidan diketahui mampu menghindarkan sel dari kerusakan
mengingat setiap kerusakan sel akan menyumbang lebih dari 50 penyakit.
Teh hijau
mengandung EGCg, demikian juga teh hitam, demikian dikatakan seorang ahli
biokimia. Dalam sebuah studi yang dilakukan peneliti Belanda menyebutkan, mengkonsumsi
4-5 cangkir teh hitam setiap hari akan menurunkan resiko stroke hingga 70%
dibanding dengan mereka yang mengkonsumsi teh 2 cangkir sehari atau kurang.
Laporan lainnya menyebutkan lebih banyak mengkonsumsi teh hitam berhubungan
dengan rendahnya kasus serangan jantung. John Folts, Direktur Sekolah Medis,
Pusat Penelitian dan Pencegahan Arteri trombosis, Universitas Wisconsin, AS
menemukan kunci khasiat dalam teh yaitu flavonoid . Hasil penelitiannya
menunjukkan, flavonoid dalam teh hitam mampu menghambat penggumpalan sel-sel
platelet darah sehingga mencegah penyumbatan pembuluh darah pada penyakit
hantung koroner dan stroke. Studi lain menyebutkan bahwa peminum teh fanatik
memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang rendah, meskipun masih belum jelas
apakah semuanya itu langsung disebabkan karena teh.
Para peneliti di
Universitas Case Western Reserve, Cleveland, AS menemukan pengaruh penggunaan
teh hijau pada kulit hingga 90%. Ternyata teh sangat efektif melindungi kulit
dari sinar matahari yang dapat mengakibatkan kanker kulit. Teh juga diketahui
mengandung fluoride yang dapat menguatkan email gigi dan membantu mencegah
kerusakan gigi. Dalam suatu studi laboratorium di Jepang, para ahli menemukan
bahwa teh membantu mencegah pembentukan plak gigi dan membunuh bakteri mulut
penyebab pembengkakan gusi.
Penelitian di
Jepang menunjukkan, daerah penghasil teh yang pendudukanya terkenal sebagai
peminum teh fanatik, sangat rendah angka kematiannya yang disebabkan oleh
kanker. Hasil studi lainnya, dilakukan kerjasama antara tim peneliti Oguni dan
pusat penelitian kanker di Beijing untuk mempelajari pengaruh ekstrak teh hijau
pada tikus yang telah diberi ransum makanan karsinogenik (zat pemicu kanker).
Dilaporkan, angka rata-rata kanker pada tikus yang memperoleh ekstrak teh hijau
setengah dari tikus yang tidak memperoleh ekstrak teh hijau.
Para peneliti
yakin bahwa polifenol yang dikenal sebagai cathecin yang terdapat pada teh
hijau, membantu tubuh manusia melawan sel kanker. Studi lainnya dilakukan oleh Oguni
dan Dr. Masami Yamada dari Hamamatsu Medical Center menemukan cathecin membunuh
Helicobator pylori , bakteri pemicu kanker lambung.
Sumber: http://www.angelfire.com
Kisah Seorang Penghapal Al-Qu'an
Kemarin malam, saya berkinjung ke tempat teman, eks teman satu wisma dulu. Beliau dulunya dari fakultas teknik. Meskipun demikian, kesibukannya kini bukan di perusahaan, karena ia memilih untuk menyibukkan diri dengan menghafalkan Al-Qur'an. Bahkan, bukan hanya menghafalkan Al-Qur'an semata, tetapi ia juga berazzam untuk mengambil sanad minimal satu dari 10 qiraat.
Secara pribadi, saya paling suka kalau main ke tempat beliau, karena "pembicaraannya" tidak seperti pembicaraan manusia pada umumnya. Banyak nasehat yang dinukil dari kalamullah, hadits, atau petuah salaf sehingga membuat hati tidak bosan untuk mengambil faidah. Demikianlah persangkaan saya berdasar dzahir yang saya lihat, dan tidak bermaksud menyucikan seorang pun di hadapan Allah ta'ala.
Maka, tanpa terasa kunjungan saya pun sampai terlalu larut sampai jam dinding menunjukkan waktu hampir pukul dua belas malam. Di antara nasehat terakhir sebelum berpisah; ia mewanti-wanti untuk menjauhi tempat-tempat dan sebab-sebab fitnah yang merusak. Katanya, nabi memberikan pesan bahwa jika seseorang mendengar kemunculan Dajjal di akhir zaman nanti, jangan penasaran untuk melihatnya, tetapi begitu mendengar nama Dajjal, segeralah lari menjauh. Ini juga merupakan indikasi bahwa kita jangan main-main dan merasa aman dari fitnah yang merusak. Seseorang yang lama belajar agama, tidak bisa dijamin dirinya akan selamat di akhir hidupnya nanti. Maka, jauhilah fitnah yang merusak sejauh mungkin, jangan coba-coba penasaran lalu mencicipi masuk ke dalamnya.
"Ada sebuah kisah nyata yang belum lama ini terjadi, ada seorang ikhwan, kesibukannya adalah menghafal Al-Qur'an, bahkan katanya sudah disebut hafizd. Di tempat lain, ada juga seorang akhwat yang hafizhah.Dalam suatu waktu, diselenggarakan daurah kajian Ustadz di tempat yang tidak jauh dari mereka berdua berada. Entah karena sekadar ingin mencoba ta'aruf, atau sekadar ingin mengenal satu sama lain, atau entahlah alasan-alasan yang lain, mereka bersepakat untuk hadir dalam daurah Ustadz tersebut.Usai daurah, mereka berdua bersepakat untuk berpapasan.Qadarullah, di saat mereka berpapasan, Allah menurunkan hujan.Karena basah kuyup, mereka mencari tempat untuk berteduh. Di saat mereka berada di tempat berteduh tersebut, setan menggoda mereka akhirnya terjadilah perbuatan yang menyedihkan, zina. Na'udzubillahi min dzalik. "
Kisah di atas bukan fiksi, tetapi kisah nyata yang belum lama terjadi. Alhamdulillah pelaku zina tersebut kini sudah bertobat (mudah-mudahan Allah menerima taubatnya dan menutup aibnya), dan memungkinkan cerita ini disampaikan untuk menjadi ibrah (pelajaran), dengan tidak menyebut nama pelaku.
Usai menceritakan kisah tersebut, teman saya ini mengingatkan bahwa tujuan kita hidup ini adalah mencari jalan menuju surga, yang belum pernah kita rasakan. Nah, apakah kita ingat bahwa nabi Adam alaihis-salam yang sudah merasakan kenikmatan surga tanpa kekurangan suatu apapun, masih saja terkena godaaan iblis untuk mendekati pohon yang dilarang Allah untuk didekati? Apalagi kita yang hidup di bumi yang penuh kekurangan, ketidaknikmatan, dan kalaupun ada kenikmatan, belum ada apa-apanya dengan kenikmatan surga? Maka, kemungkinan untuk termakan godaan iblis untuk menikmati kenikmatan tipuan lebih besar lagi. Wal'iyadzu billah.
Lihatlah contoh pemuda penghafal Al-Qur'an ini. Bandingkan dengan kita yang mungkin minim atau hampir tidak punya hafalan Al-Qur'an, apalagi belajar agama.Apalagi perhatikan, mereka berdua tidak janjian di tempat pelacuran, tempat cafe, atau karaoke malam, tetapi janjian di tempat daurah, tempat majelis ilmu. Maka, ingatlah bahwa iblis tidak akan menyerah menggoda anak cucu Adam. Apalagi, iblis memilki pengalaman dari zaman Adam hinggga zaman sekarang untuk menyesatkan manusia. Kurang pengalaman apa lagi? Jika orang shalih saja masih terkena rayuan iblis, maka kita yang pas-pasan ini harus lebih ekstra hati-hati.
Bersyukurlah kita yang masih diselamatkan Allah ta'ala dari maksiat besar. Namun, kita tidak tahu besok apakah kita masih aman dari maksiat atau tidak. Bisa jadi, sekarang kita memang di jalan yang lurus, tetapi besok? Maka, jika kita menyadari ini, masih ada waktu untuk mengistiqomahkan diri, dan bertobat dari kesalahan-kesalahan yang dulu pernah kita perbuat. Dan jangan lupa teruslah berdoa kepada Allah agar selalu istiqomah, karena keistiqomahan merupakan anugerah Allah.
Janganlah sekali-kali kita aman dari pebuatan maksiat. Maka, jauhilah sebab-sebab fitnah yang merusak. Jauhilah tempat-tempat yang bisa menimbulkan fitnah yang merusak. Selalu Luruskanlah niat kita, karena kalau hati ini tidak lurus, amalan shalih yang selama ini kita lakukan tidak ada artinya.
* Demikianlah faidah yang saya rangkum dari pembicaraan dengan teman saya ini. Mudah-mudahan bisa jadi pengingat bagi diri saya sendiri dan siapa saja yang membaca catatatan ini.
Oleh: Abu Muhammad Al-'Ashri
Minggu, 17 Februari 2013
Sudut-sudut Kota Ende
Pantai Ria; Sebuah Tempat Rekreasi Bahari di Barat Kota
Taman Rendo; Taman Hijau 100 meter dari Pinggi Pantai
Jembatan Penyeberangan Taman Rendo - Taman Remaja
KM 0; Titik Permulaan Perhitungan Jarak, terletak di tengah Kota, persis di Pinggir Lapangan Pancasila
Tugu Gempa; Sebuah Pengingat tentang Bencana Alam (Gempa) di Tahun 1992
Taman Bung Karno; Disinilah Lokasi Soekarno dulu Merenungkan Nilai-nilai Pancasila
Danau Kelimutu; Sebuah Pesona Keindahan Alam berupa Danau Tiga Warna
Pantai Uzubaza; Pantai berpasir Hitam
Pantai Maurole; Kejernihan Air dan Bersihnya Pasir Berpadu Indah
Sabtu, 16 Februari 2013
Bandung, Sebuah Kota Berjuta Cerita
Gedung Sate. Sumber : http://parisvanjava.web.id |
Kota Bandung adalah aslinya
soal makanan tiada bandingannya
Untuk pemuda serta penghiburan
tape dan oncom tiada saingannya
sebagian lirik lagu
Ole-ole Bandung, Cipt. Ismail Marzuk
Bandung, Oh
Bandung.. Entah mengapa kota ini selalu saja tergiang dalam benak penulis. Apa
sih istimewanya kota yang satu ini? Hmm.. tentu sangat subjektif jika saya
harus menjawabnya. Semua orang punya kesan yang berbeda, dan sebagiannya pasti
punya kenangan yang jauh lebih indah dengan tempat lain dibanding kota Bandung.
Tapi bagi penulis, Bandung punya kesan tersendiri lebih dari sekedar kota yang
ada di Indonesia.
Tapi, sepertinya
saya bukan satu-satunya orang di dunia ini yang memiliki kesan tersendiri dengan
kota kembang. Masih banyak orang yang di luar sana yang pernah berkunjung ke
Kota Kembang mempunyai kesan seperti penulis. Mereka datang, menikmati lantas
jatuh cinta padanya dan selalu menyemburatkan rasa rindu untuk berkunjung
kembali. So Sweet! Apa pasalnya? Cekidot aja deh..
Bandung itu Bendungan
Uppss... Jangan
salah, Bendungan merupakan salah satu kata yang menjadi asal penamaan kota
Bandung. Menurut catatan sejarah kata “Bandung” berasal dari kata bendung atau
bendungan karena terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu
yang kemudian membentuk telaga. Namun, menurut mitos masyarakat setempat nama
“Bandung” diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang
diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati
Bandung. Pendapat lain mengatakan, bahwa kata "bandung" mengandung
arti besar atau luas. Kata itu berasal dari kata bandeng. Dalam bahasa Sunda,
ngabandeng berarti genangan air yang luas dan tampak tenang, namun terkesan
menyeramkan. Diduga kata bandeng itu kemudian berubah bunyi menjadi Bandung.
Sedikit cerita
tentang masa lalu, Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa
Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km
sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia
setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduk. Sedangkan wilayah Bandung
Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan metropolitan terbesar ketiga di
Indonesia setelah Jabodetabek dan Gerbangkertosusila (Grebangkertosusilo). Di
kota yang bersejarah ini, berdiri sebuah perguruan tinggi teknik pertama di
Indonesia (Technische Hoogeschool te Bandoeng - TH Bandung, sekarang Institut
Teknologi Bandung - ITB), menjadi ajang pertempuran di masa kemerdekaan, serta
pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955, suatu
pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri
India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu
kotanya Asia-Afrika.
Ada lagi yang
menarik neh, Pada tahun 1990 kota Bandung menjadi salah satu kota paling aman
di dunia berdasarkan survei majalah Time. Keren!
Bandung itu Sejuk
Meski iklimnya
sedikit berubah, namun kota Bandung masih menjadi salah satu kota besar
tersejuk di Indonesia. Maka wajar saja kalau ada pengunjung yang pertama kali
datang daerah-daerah yang panas sangat menikmati pengalaman ini. Yap, seperti
penulis ini, sewaktu pertama kali “terdampar”
di kota ini langsung diserang demam akibat udara dingin hehe..
Bandung itu Wisata Belanja
Kalau yang satu
itu tak ada yang memungkiri kalau Bandung memang masih menjadi wisata belanja
di Indonesia. Tak sekedar slogan, Bandung memang menawarkan satu pengalaman
belanja yang berbeda dibanding kota lain. Sumber Daya Manusia anak-anak Bandung
diakui termasuk paling kreatif di Indonesia. Bandung adalah kota seribu FO, bahkan sekarang
sudah menjamur Mobile FO. Dan sebelum menjadi surga Factory Outlet bagi para
wisatawan domestik maupun luar negeri, Bandung terlebih dahulu dikenal sebagai
surganya Distro dan Clothing dan Semua itu berawal dari munculnya komunitas
kreatif anak muda Bandung pada pertengahan tahun 90-an. Studio musik Reverse di
jalan Sukasenang adalah cikal bakal dari lahirnya Distro dan Clothing hingga
saat ini.
Siapa yang tak
kenal Cihampelas? Bagi yang belum tahu, Cihampelas dulunya dikenal dengan
istilah “Jeans Street”, disinilah pusatnya penjualan produk pakaian berbahan
dasar jeans. Di awal tahun 2000an pamor “Jeans Street” mulai meredup. Itu tak
lain karena di sepanjang jalan ini mulai bermunculan FO dan Distro dengan
beragam ciri khas masing-masing. Ada yang nampilkan sosok Batman, Hulk,
Ultraman, dll.
Jalan Cihampelas |
Cibaduyut juga
menjadi destenasi wisata yang bisa dipastikan selalu ramai untuk dikunjungi. Adalah
sebuah daerah di sekiar kota Bandung bagian selatan. Daerah ini terkenal dengan
kerajinan sepatunya. Hasil produksi sepatunya biasanya dipasarkan langsung di
pinggiran jalan Cibaduyut Raya dengan banyaknya kios dan toko sepatu. Sedangkan
produksinya ada di gang-gang belakang jalan Cibaduyut. Letaknya persis 300
meter dari Terminal Leuwi Panjang.
Oiya, jika anda
mau beli sepatu, gunakan penawaran terbaik. Sepatu yang dijual di Cibaduyut
sistemnya tawar menawar, meskipun kadang sudah di bandrol :)
Bandung itu Surga Kuliner
Comro, peuyeum,
batagor adalah sebagian jajanan yang mudah ditemukan di kota ini. Harganya
sangat bersahabat :)
Ada hal yang menarik saat penulis tinggal di Bandung. Kalau diperhatikan jajanan yang ditawarkan
oleh pedagang di sekitar Sekolah Dasar (SD) selalu saja jajanan yang
berubah/berganti di setiap waktunya. Kalau saat ini yang terjual adalah jajanan
‘’A” maka besok belum tentu jajanan itu terjual disini. Itu karena sang
penjualnya pindah tempat atau lebih umumnya berganti dengan jajanan yang baru
agar lebih menarik perhatian.
Batagor Bandung |
Yah, Bandung
adalah surga kuliner! Tak lengkap rasanya jika bicara tentang Kota Bandung
tanpa menyebutkan hal yang satu ini. Di Bandung banyak bermunculan kios, warung
sampai restoran berkelas yang menjajakan makanan asli daerah yang bercitarasa
dunia. Tak sekedar itu saja, anak-anak Bandung terkenal kretif memadukan atau
bahkan menciptakan sesuatu yang baru dalam hal kuliner.
Bandung adalah Paris van Java
“Kota Paris dari Pulau Jawa” Adalah
sebuah istilah yang sangat pepuler, menggambarkan betapa Bandung merupakan
sebuah kota yang indah dan cantik! Beragam keindahan alam maupun hasil buatan
manusia tersaji disini. Dari hijaunya alam, sejuknya udara, indahnya
pemandangan nyamannya suasana sampai pada megah dan canggihnya teknologi, ada
disini.
Jika anda ingin
menikmati suasana hijau dan asri di tengah kota, pergilah ke Taman Dago di
jalan Ir. H Djuanda. Jika merasa belum terpuaskan, pergilah 20KM ke arah utara
Kota Bandung, disana tersaji Gunung Tangkuban Perahu yang terdapat kawah aktif,
yakni Kawah Ratu, Domas dan Upas.
Jika sobat ingin
menikmati suasana peninggalan masa lalu, pergilah ke kawasan jalan Braga, sobat
akan merasakan suasana jalan khas seperti di Eropa. Jika mau, teruslah berjalan
menyusuri jalan Asia Afrika. Disana sobat akan lihat betapa Gegung Merdeka yang
dulu dipakai Konferensi Asia Afrika (KAA) berdiri dengan kokohnya.
Jalan Braga |
satu lagi yang menjadi maskot kota Bandung adalah Gedung Sate. Sesuai
namanya, Gedung Sate memiliki ciri khas enam biji sate tertusuk rapi di puncak
gedung. Simbol ini merupakan perwujudan biaya pembangunan gedung ini
sebanyak enam juta gulden. Dirancang
oleh tim arsitek yang dipimpin Ir. J. Gerber, gedung sate Bandung memadukan
seni bangunan timur dan barat secara harmonis. Setidaknya terdapat gaya atap
pura Bali, jendela ala bangsa Moor dari Andalusia, dan model bangunan masa
Renaissance Italia. Dulu, pembangunan Gedung Sate dimaksudkan untuk memindah
pusat pemerintahan dari Batavia (Jakarta) ke Bandung. Namun karena ada krisis
ekonomi tahun 1930-an, pemindahan tersebut urung dilakukan. Dalam masa perang kemerdekaan
Gedung Sate memiliki nilai historis. Pada tanggal 3 Desember 1945, tujuh orang
pemuda pejuang yang mempertahankan bangunan tersebut gugur melawan Pasukan
Ghurka (Inggris) yang datang menyerang. Kini sebuah monumen peringatan bagi
pahlawan yang gugur itu, berdiri tegak di depan Gedung sate.
Kini, Gedung Sate
dialihkan sebagai kantor pusat pemerintahan provinsi Jawa Barat. Di depannya
terdapat lapangan Gasibu yang sering dijadikan tempat acara kesenian yang
sering mewarnai kota Bandung. Jangan lupa mampir kesini, sambil menikmati
keindahan bangunan Gedung Sate.
15 KM ke arah
utara, tepatnya di Lembang terdapat sebuah bangunan Observatorium Bosscha yang
merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia dan
memiliki perpustakaan astronomi yang terbaik dan terlengkap di Asia Tenggara.
Gedung Bosscha
bukan satu-satunya tempat wisata di Lembang, Bandung lho, masih ada lagi yang lain dan
pastinya gak kalah menarik :) Ada Kampung Gajah yang dulu bernama Century Hills ini terletak di Jalan Sersan Bajuri,
tidak jauh dari depan Terminal Ledeng (KM 3,8). Kampung Daun, yang tak jauh
dari Kampung Gajah. Judulnya saja Kampung Daun, maka tidak heran bila nuansa
daun di sebuah pedesaan Sunda di sebuah lembah lengkap dengan rumah saung juga
suara gemericik air juga music khas Sunda.
Masih berada di
Jalan Sersan Bajuri, tidak jauh dari Kampung Daun terdapat Sapulidi. Sapulidi
sebenarnya merupakan restroran bernuansa alam pedesaan, dengan rumah-rumah
Sunda yang seperti Leuit (gudang beras) dengan atap terbuat dari jerami. Konsep
yang ditawarkan sebenarnya Makan di Tengah Sawah, namun kami hanya menemukan
satu sawah saja yang terletak tak jauh dari pintu masuk.
Selain itu juga
ada Rumah Produksi Tahu Susu Lembang, De Ranch dan Rumah Kue Pia So-Phia,
tempat yang tepat untuk berbelanja oleh-oleh.
Hmm.. itu saja?
Masih kurang dengan suguhan alam dan peninggalan masa lampau? Jangan khawatir,
Bandung masih memiliki sisi kemegahan dan kecanggihan duniawi J Jembatan Pasupati!
Adalah sebuah jembatan yang terletak di atas lembang Cikapundung dengan panjang 2,8 km dan lebar 30-60m.
Dinamakan pasupati karena jembatan ini menghubungkan jalan terusan Pasteur dan
jalan Surapati.
Wisata hiburan di
Bandung tak lengkap jika tak berkunjung kesini. Apalagi kalau bukan Trans Studio
Bandung! Trans Studio Resort Bandung adalah kawasan wisata terpadu di Bandung,
Indonesia, tepatnya di area Bandung Supermal. Trans Studio dibangun seluas 4,2
hektare dengan investasi mencapai Rp 2 triliun.Trans Studio Bandung dibangun di
area seluas 4,2 hektar sehingga membuat Trans Studio Bandung sebagai Kawasan
terpadu Resort terluas dan terlengkap di Bandung.
Wahana yang
terdapat di Trans Studio Bandung menawarkan petualangan dan sensasi baru yang
tidak kalah menantang seperti pendahulunya yaitu Trans Studio Makasar yang
dibuka tahun 2008 Silam. Sedangkan Trans Studio Bandung di buka untuk umum pada
tanggal 18 Juni 2011. Wow!
Bandung itu Rindu
Masih kurang juga?
Jika iya, tak ada salahnya sobat berkunjung ke Kota Kembang. Saya jamin, sobat
akan merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan; sebuah kerinduan! Sejujurnya,
penulis belum sempat berkunjung ke semua objek di atas karena sudah harus
kembali pulang ke negeri asal (Alibi. Aslinya gak punya duit buat jalan-jalan
hehe..). Tulisan ini tak lebih dari sekedar buah dari kerinduan. Semoga ada
manfaatnya untuk pembaca sekalian :)
Lebih lengkap, baca artikel ini :
- http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/07/22/lembang-sekali-berangkat-enam-tempat-dikunjungi/
- http://www.ceritamu.com/cerita/trans-studio-bandung
- http://travelblog.ticktab.com/2012/11/26/cihampelas-dulu-dan-kini/
- http://www.kassa9.com/stores/gladgun/article.php?id=6822
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung
- http://www.wisatakebandung.com/
- http://saptaji.com/2012/01/07/7-ikon-keindahan-kota-bandung/
Mengapa Saya Keluar dari Syi'ah?
(Sebuah Kesaksian untuk Sebuah Renungan)
copas dari :
Sayyid Husain Al-Musawi bukanlah nama yang asing di kalangan Syi'ah. Dia adalah ulama besar Syi'ah yang lahir di Karbala dan belajar di Hauzah hingga mendapat gelar mujtahid.Dia juga mempunyai kedudukan yang istimewa di sisi AyatusSyi'ah Khomeini.
Setelah melalui pengembaraan spiritual yang panjang,dia akhirnya keluar dari Syi'ah,kerana menemukan begitu banyak penyimpangan dan kesesatan. Maka iapun menulis buku: 'Mengapa Saya Keluar Dari Syi'ah'. Sebagai pertanggungjawabannya kepada Allah dan sejarah, sebelum akhirnya dia dibunuh.
***
Aku lahir di Karbala,tumbuh di lingkungan orang-orang Syi'ah dan diasuh oleh ayahku,yang taat beragama.Aku belajar di beberapa sekolah yang ada di kota hingga usia remaja. Kemudian ayahku mengirimku ke sebuah Hauzah, semacam pesantren,di kota Najaf-Irak.Ini merupakan induk kota ilmu,tempat para ulama yang terkenal,menimba ilmu agama,seperti Imam Sayyid Muhammad Ali Husain Kasyif Al-Ghita'. Dia adalah tokoh di Kota Ilmu.Semenjak itu aku mulai serius belajar .Aku mempelajari mazhab Ahlul-Bait,tetapi di sisi lain aku mendapat celaan dan serangan terhadap Ahlul-Bait.
Aku belajar tentang masalah-masalah syari'at untuk beribadah kepada Allah tetapi di dalamnya terdapat nash-nash yang menyatakan kekafiran terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala. "Ya Allah,apakah yang aku pelajari ini?Apakah mungkin ini semua merupakan madzhab Ahlul-Bait yang benar?"
Sesungguhnya hal ini menyebabkan terpecahnya keperibadian seseorang. Kerana,bagaimana dia menyembah Allah sementara di sisi lain dia kufur kepada Allah? Bagaimana dia mengikuti sunnah Rasulullah sementara di sisi lain dia menyerangnya? Bagaimana dikatakan mengikut ahlul bait,mencintai dan mempelajari madzhab mereka,sementara dia manghina dan mengejek mereka?
"Turunkan rahmat dan kasih sayang-Mu Ya Allah.Jika bukan kerana rahmat-Mu,niscaya aku termasuk orang yang sesat, bahkan termasuk orang yang rugi".
Aku kembali bertanya kepada diriku,"Apa sikap para tokoh,imam dan orang-orang yang dianggap sebagai ulama?
Apakah sikap mereka terhadap hal ini?
Apa mereka melihat seperti yang aku lihat?Apakah mereka mempelajari apa yang aku pelajari?"
Aku butuh seseorang untuk mengadukan semua kebingunganku dan menumpahkan seluruh kesedihanku. Akhirnya aku mendapat petunjuk dengan mendapatkan ide yang bagus,yaitu melakukan study yang komprehensif dan mengkaji lagi semua materi pelajaran yang pernah aku dapatkan. Aku membaca semua yang aku dapatkan dari referensi,baik yang mu'tabar,maupun yang tidak.
Aku membaca setiap buku yang sampai ke tanganku. Aku merenung untuk mengkaji beberapa alinea dan nash-nash tersebut dan aku beri catatn sesuai pemikiran yang ada di dalam otakku.
Ketika selesai membaca referensi yang mu'tabar, aku telah mengumpulkan setumpuk kertas-hasil penelitian-, lalu aku simpan, semoga pada suatu hari nanti Allah menetapkan suatu keputusan bagiku.
Aku memohon kepada Allah dalam menjelaskan kebenaran ini. Akan banyak tuduhan, fitnah, dan usaha pembunuhan yang akan ditemui kalau seseorang membuka kesesatan Syi'ah, tapi aku sudah memperhitungkan semua itu, dan hal itu tidak menghalangku untuk melakukannya.
Orang-orang Syi'ah telah membunuh Figur para pemimpin kami, yaitu Ayatullah Uzhma Imam Sayyid Abul Hasan Al-Ashfahani, seorang imam Syi'ah terbesar setelah masa keghaiban imam hingga sekarang. Tidak diragukan lagi bahawa beliau adalah seorang tokoh besar Syi'ah, namun, ketika beliau hendak meluruskan manhaj Syi'ah dan membersihkan khurafat-khurafat yang ada didalamnya, mereka menyembelihnya sebagaimana menyembelih seekor kambing. Sebagaimana mereka juga telah membunuh Sayyid Ahmad Al-Kasrawi ketika ia menyatakan berlepas diri dari penyimpangan-panyimpangan Syi'ah dan hendak meluruskan manhaj Syi'ah, mereka mencincang tubuh Sayyid Ahmad menjadi beberapa potong.
Masih banyak orang yang mengalami nasib sama kerana keberanian mereka dalam menentang aqidah yang bathil yang dimasukkan ke dalam madzhab Syi'ah. Dan mereka juga menghendakki aku mengalami nasib yang sama. Namun hal itu tidak menggetarkanku. Cukuplah bagiku untuk menyampaikan kebenaran, menasihati saudaraku, memberi peringatan kepada mereka, dan berpaling pada kesesatan.
Seandainya aku menginginkan kesenangan dunia, mut'ah(nikah kontrak) dan khumus(seperlima harta yang diinfakkan para penganut Syi'ah) telah cukup untuk mewujudkan semua itu, sebagaimana dilakukan oknum selain aku yang menjadi kaya di daerahnya masing-masing. Sebahagian mereka memiliki mobil yang paling mewah dengan model paling mutakhir. Tetapi Alhamdulillah, aku berpaling dari semua itu sejak aku mengenal kebenaran.
***
Ulama-ulama sholeh dan jujur dari kalangan syi'ah, dengan berani meninggalkan ajaran Syi'ah dan kembali ke manhaj ahlus sunnah wal jama'ah, walau harus mengorbankan nyawa.
Oknum tidak jujur dan cinta dunia dari ahlus sunnah, rela meninggalkan sunnah, demi mendapatkan kenikmatan duniawi semata (mut'ah,khumus).
Semoga Allah menguatkan kita agar 'tsabat' dan 'istiqamah' di atas sunnah Rasulullah dan sunnah Khulafa' al-Rasyidin.Berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunnah, sampai ajal menjemput.
copas dari :
Jumat, 15 Februari 2013
Corat-Coret
DARI IBUMU
Bangunlah, nak!
Sumber Gambar: http://manuskripkesunyian.wordpress.com |
Kau tak perlu lelah begitu,
Menunggu dan meratapi sedih yang tak
berujung.
Di pundak mu bahkan,
Bangunlah, nak!
Terabaikan sejenak oleh tingkahmu,
Kau bahkan tak biarkan ia tumbuh berkilau
Walau sekedar tampakan secercah harapan
untukmu.
Anakku,
Karena beban yang menumpuk ,
Kian kusutnya hari depanmu,
Dan jua jodoh dan takdirmu (yang kau
anggap) buram…
Haruskah langkah pasti terhenti,
Haruskah langkah pasti terhenti,
Jadikan dirimu tak berarah tujuan?
Oleh semua itukah hilangnya kepribadianmu?
Bangun. Bangunlah, nak.
Dari ibumu yang tak cukup hari-hari tersisa
Harapkan indah di jalan hidupmu
Rajutkan semua impian yang pernah terbesit
Sibakan keceriaan yang berjuta.
Anakku,
Railah itu, walau mesti sedikit tertunda.
Cimahi,
Sabtu 09 Feb ‘05
TENTANG KITA
Hari ini akan beranjak
Tinggalkan semua yang pernah teralami
Tentang berjuta kenangan nan indah,
Tentang kasih yang pernah terajut
Juga kisah pahit tentang kita.
Aku masih disini, kawan.
Di penghujung hari yang akan berganti,
Di lorong waktu yang membangkitkan ingatan
Mencoba lalui semua kenangan
Dihiasi pilu dan sedikit senyuman.
Teman,
Pernakah kau lambungkan ingatanmu
Di suatu hari nan berbekas
Saat aku, kamu juga lainnya
Mencoba menyapa dinding kebersamaan
Coba sulamkan tentang kebahagiaan
Semaikan semua impian yang terindah.
Aku lemah dalam ingatan, teman.
Hingga tak sanggup teruskan kisah ini
Berjuta kisah yang tersisa
Kuharap mampu kau tuntaskan.
IBU
Ibu,
Dalam pilu yang mendalam
Kucoba rangkaikan kalimat hanya tuk
pupuskan rindu yang kian subur
Ibu, aku rindu…
Entah apa yang harus kukatakan
Bahwa anakmu jang dulu kau rawat
Beranjak besar lupakan cangkang
Angkuh manatap masa lalu
Berjuta rasa tengah berkecamuk
Sampai nanti senyummu tiba.
Ibu,
Aku yang pernah durhaka ini
Bersungkur di bawah telapakmu
Harapkan maaf dari hatimu walau perih
Melangkah tinggalkan sesal
Sebelum ajalku merangkul paksa.
Ibu, aku rindu
cobalah tersenyum untukku lagi.
Kamis, 14 Februari 2013
Nah, Ini Dia Harinya!
Hari
Valentine, begitulah sebagian orang menamainya. Entalah, rasanya tak ada yang
lebih heboh bagi sebagian kawula muda melebih hari ini. Karena inilah harinya
ketika segala perasaan dan rasa cinta diungkapkan kepada pasangannya. Wow!
Sebetulnya
saya gak berminat bicara masalah valentine (Aihh.. ngaku aja, itu karena belum
ada yang mau ngungkapin perasaan cinta pada kamu yee? Ckck..). Hal yang menjadi
alasan utama adalah karena semakin kita membicarakan tentang valentine, maka
“istilah” ini akan semakin populer sehingga menjadi hal yang lumrah untuk
dilakukan di tengah masyarakat. Padahal jaman dulu nenek moyang kita gak kenal
dengan istilah valentine! Tapi biarlah ini sebagai catatan pribadi tentang
valentine. Siapa tahu jika nanti ternyata ada pembaca yang nyasar ke blog ini
bisa menemukan inspirasi atau bahkan pencerahan soal valentine J
Valentine tuh apa sih? Hari Valentine (Valentine's
Day) itu adalah hari kasih sayang. Perayaan dilakukan setia tanggal 14 Pebruari
di setiap tahunnya. Biasanya di hari ini seseorang memberikan hadiah atau kado
kepada pasangannya sebagai ungkapan rasa cinta kasih. Namun, tak jarang, di
hari ini sepasang kekasih menjadikan momen untuk memadu cinta, bahkan sampai
kepada hal-hal yang lebih dari itu (baca: upacara
seks).
Perayaan
hari valentine berbeda-beda di setiap negera. Di Jepang, Hari Valentine sudah
muncul berkat marketing besar-besaran, sebagai hari di mana para wanita memberi
para pria yang mereka senangi permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan
secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang
bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria
mereka, kadangkala dengan biaya besar. Cokelat ini disebut sebagai Giri-choko,
dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Lalu berkat usaha marketing
lebih lanjut, sebuah hari balasan, disebut “Hari Putih”(White Day) muncul. Pada
hari ini (14 Maret), pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine
diharapkan memberi sesuatu kembali.
Di Taiwan,
sebagai tambahan dari Hari Valentine dan Hari Putih, masih ada satu hari raya
lainnya yang mirip dengan kedua hari raya ini ditilik dari fungsinya. Namanya
adalah "Hari Raya Anak Perempuan" (Qi Xi). Hari ini diadakan pada
hari ke-7, bulan ke-7 menurut tarikh kalender kamariyah Tionghoa.
Di
Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul.
Budaya ini menjadi budaya populer di kalangan anak muda. Bentuk perayaannya
bermacam-macam, mulai dari saling berbagi kasih dengan pasangan, orang tua,
orang-orang yang kurang beruntung secara materi, dan mengunjungi panti asuhan
di mana mereka sangat membutuhkan kasih sayang dari sesama manusia. Pertokoan
dan media (stasiun TV, radio, dan majalah remaja) terutama di kota-kota besar
di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine.
Asalnya dari mana? Nah ini dia
yang unik. Terdapat banyak versi tentang asal velentine. Bingungkan? Hehe.. Disini
kita cukup sebutkan salah satunya saja.
Perayaan
ini telah ada semenjak abad ke-4 SM, yang diadakan pada tanggal 15 februari,
perayaan yang bertujuan untuk menghormati dewa yang bernama Lupercus, dewa
kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.
Acara ini berbentuk upacara dan di dalamnya diselingi penarikan undian untuk
mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang berisikan nama, para
gadis mendapatkan pasangan. Kemudian mereka menikah untuk periode satu tahun,
sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Dan kalau sudah sendiri,
mereka menulis namanya untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun
berikutnya.
Sementara itu, pada 14 Februari 269 M
meninggallah seorang pendeta kristen yang juga dikenal sebagai tabib (dokter)
yang dermawan yang bernama Valentine.
Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin
oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut.
Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di
kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung.
Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tidak ingin meninggalkan
keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera
memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak
menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius
melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini
sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya
sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta
meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera
memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati
pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah
memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri,
namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan
divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya.
Sejak kematian Valentine (14 februari),
kisahnya menyebar dan meluas, hingga tidak satu pelosok pun di daerah Roma yang
tak mendengar kisah hidup dan kematiannya. Kakek dan nenek mendongengkan cerita
Santo Valentine pada anak dan cucunya sampai pada tingkat pengkultusan.
Ketika agama Katolik mulai berkembang, para
pemimipin gereja ingin turut andil dalam peran tersebut. Untuk mensiasatinya,
mereka mencari tokoh baru sebagai pengganti Dewa Kasih Sayang, Lupercus.
Akhirnya mereka menemukan pengganti Lupercus, yaitu Santo Valentine.
Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah
upacara Lupercaria yang dilaksanakan setiap 15 Februari menjadi perayaan resmi
pihak gereja. Dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan tersebut
menjadi 14 Februari yang bertepatan dengan tanggal matinya Santo Valentine
sebagai bentuk penghormatan dan pengkultusan kepada Santo Valentine. Dengan
demikian perayaan Lupercaria sudah tidak ada lagi dan diganti dengan
"Valentine Days"
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam
Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai
jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke
gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini
telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.
Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke
gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah
prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa
khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang
menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi
pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk
menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis
legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sesuai perkembangannya, Hari Kasih Sayang
tersebut menjadi semacam rutinitas ritual bagi kaum gereja untuk dirayakan.
Agar tidak kelihatan formal, peringatan ini dibungkus dengan hiburan atau
pesta-pesta.
Haruskah dirayakan? Ini pertanyaan yang super!
J Penting gak sih rayain
valentine? Sejujurnya, seperti yang sudah saya katakan di atas, berbicara
mengenai valentine saja malas apalagi merayakannya? Hehe.. ini pendapat pribadi
lho tapi sudah pasti ada alasannya, meski bagi sebagian orang (yang pro
valentine) menganggapnya subjektif.
Alasan yang
pertama adalah terkait asal dan peristiwa pencetus lahirnya valentine. Logis gak
seh kita merayakan hari yang tak jelas asal-usulnya atau bahkan banyak versi
ceritanya? Hmm.. *berubah jadi tampang pemikir.
Kedua,
kalau dipikir-pikir valentine merupakan budaya luar, bukan asli indonesia. Jika
meniliki lebih dalam, banyak hal yang berbeda dan kontras jika kita harus mengadopsinya.
Lebih jauh lagi, kalau kita mau jujur, sebenarnya besar mana sih rasa bangga
kawula muda negeri ini terhadap budaya luar dengan budaya daerah sendiri. Rasanya,
sulit kita katakan kalau kita lebih bangga terhadap budaya asli kita.
Yang terakhir
dan yang sangat penting adalah apa hukum valentine jika ditinjau dari aturan
Islam? Hmm..Inilah yang seharusnya menjadi alasan kuat kenapa kita pantas
menganggap remeh dan tak berpayah-payah dengan adanya hari valentine.
Valentine bukan
sekedar budaya luar, tapi merupakan bagian dari rutinitas keagamaan. Dalam perspektif
Islam, setiap budaya yang berhubungan langsung dengan kepercayaan tertentu,
maka itu merupakan bagian dari agama itu yang tidak boleh kita berperan aktif
di dalamnya. Allah SWT berfirman: “Untukmu
agamammu dan untukku agamaku”. (QS. Al Kafirun: 6). Bisa juga, perayaan
Hari Valentine yang gemar dirayakan kawula muda merupakan bagian dari
propaganda pihak tertentu untuk menggiring generasi islam kepada sesuatu yang
bersifat hura-hura serta menjauhkan mereka dari nilai-nilai agama Islam. Allah SWT
juga berfirman dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka”. Dalam sebuah hadits, Rosulullah bersabda “Man tasyabbah bi qoumin, fa huwa minhum. Barang
siapa yang mengikuti budaya sebuah kaum, maka dia termasuk mereka (bukan lagi
umat Muhammad SAW)”.
Sepertinya sudah
cukup panjang penjelasannya, semoga ada nilai lebih dan mencerahkan bagi kita
semua. Tulisan ini (baca: coretan) merupakan hasil pikiran penulis sendiri juga
merupakan cuplikan dari beberapa sumber. Jika ada yang merasa belum puas,
silahkan membuka alamat yang tertulis di bawah ini. Sekian.
Silahkan baca juga:
Rabu, 13 Februari 2013
Sepenggal Cerita tentang Pemilu
Pebruari 2013 nampaknya akan menjadi
tahun spesial bagi warga Jawa Barat. Yah,
sebentar lagi, tepatnya tanggal 24 Pebruari, hajatan politik akan berlangsung
di Propinsi ini. Sudah beberapa bulan lalu, iklan dan baliho bakal calon kepala
daerah hadir menghiasi di setiap sudut kota dan pedesaan di wilayah Jabar. Propaganda,
konsolidasi internal partai sampai komunikasi antarpetinggi parpol dan tokoh
masyarakat gencar dilakukan. Yah, beginilah tradisi menjelang Pemilihan Umum
Kepala Daerah (Pilkada/Pilgub) Pemilihan Legistatif atau Pemilihan Presiden pada
umumnya. Hal yang menarik adalah diantara kelima pasangan calon gubernur itu,
tiga (3) orang diantaranya adalah adalah dari kalangan artis. Yap, mereka itu
antara lain: pasangan nomor urut 3, Yusuf Macan Efendi (Dede Yusuf) dan Lex
Laksamana Zaenal, pasangan nomor urut 4, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar dan
yang terakhir, pasangan Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki.
Disini kita tidak akan membahas soal
peluang dan visi misi para calon, hanya sekedar mengambil contoh saja, karena
memang penulis bukan ahli dalam bidangnya hehe.. cukup sekedar melihat sisi
lain dari perhelatan ini lalu kemudian bercerita sesuai persepsi sendiri. Jadi,
sangat dimaklumi jika isinya sangat subjektif :)
Kembali ke laptop, kita tentu masih ingat tentang Pemilihan
Legislatif tahun (Pileg) 2009 lalu. Hingar bingar kemeriahannya memang telah berlalu, menyusut seiring waktu
yang berganti. Sebagian bergembira
sementara yang lain berang karena tak turut dalam memberikan suara. Sekelompok
orang menuai untung dan bahagia sedang yang lain merugi dan dirundung sedih
berkepanjangan. Ada
juga sebagian orang yang tertawa dan yang lainnya menangis memikirkan hutang
yang menumpuk, menjadi depresi bahkan memilih untuk bunuh diri.
Yah, singkatnya,
pemilu memang banyak menyisakan cerita. Cerita tentang sebuah kemenangan,
cerita tentang kekalahan, kerugian, sedih, gembira, perdebatan dan juga cerita
tentang kondisi masyarakat yang oportunis.
Satu hal yang
menjadi perhatian kita adalah tentang caleg dan masyarakat pemilih. Tak salah
memang jika seorang caleg begitu besar manaruh harapan dari masa konstituennya,
sehingga dengan begitu bersemangat memasang target tentang sebuah kemenangan.
Namun, apa yang menjadi harapan tak selalu menjadi kenyataan. Target tak
sampai, harapan tak lebih menjadi sebuah angan belaka. Masyarakat pemilih yang
menjadi andalan berbelok arah, mempercayakan suara dan masa depannya kepada caleg
lainnya. Ini tentu sebuah ironi meski tak harus membuat kita berpikir pragmatis.
Seorang teman yang
juga merupakan caleg dari salah satu partai Islam pernah mengeluhkan hal ini.
Dengan segudang keprihatinan dia mengeluhkan sikap masyarakat pemilih yang begitu gampang dipengaruhi
oleh caleg lain dengan imbalan yang tak seberapa. Dengan nada sedih beliau
berkata, “Haruskah metode dakwah dirubah seperti yang diinginkan masyarakat?”.
Yang dimaksud caleg tersebut, haruskah menempuh cara-cara kilat atau mungkin
boleh dianggap kotor dengan membagi-bagikan bingkisan atau amplop berisi uang
beberapa ribu rupiah sesaat sebelum berlangsungnya pemilu?
Ini merupakan
realitas yang patut disayangkan. Sebuah sikap oportunis, dimana masyarakat
masih menganggap bahwa pemilu merupakan saat yang tepat untuk menuai
keuntungan. Dalam persepsi masyarakat awam yang serba kekurangan, hal semacam ini adalah
wajar, maka pantas mereka mau menjual suaranya kepada caleg berduit. Bahkan di
salah satu daerah di jawa timur, masyarakat setempat rela bergadang di malam
hari menjelang pemilu hanya untuk menunggu serang
fajar dari tim sukses para caleg.
Pemilu memang
berbicara tentang masa depan negeri, tentang sebuah perubahan dan perbaikan.
Tapi masyarakat hidup saat ini, butuh makan-minum. Dan apa yang mereka inginkan
tidak lebih sekedar cerita lain untuk melewati hari-hari yang serba kekurangan.
Kalau bukan saat ini untuk bersikap oportunis, maka siapa lagi yang mau
membantu mereka melewati hari-hari pahitnya? Dengan kondisi seperti ini
pantaskah masyarakat menjadi biang kesalahan?
Bahkan yang patut
menjadi bahan renungan bagi para caleg terlebih dari pribadi atau partai yang
menjunjung tinggi akan nilai islam, bahwa ini merupakan sebuah tempaan kolektif
dari Allah. Bahwa pemilu merupakan sarana mengukur kesabaran, bahan koreksi,
standar penilaian keberhasilan dakwah juga sekaligus ujian mental bagi para caleg
antara ambisi meraih jabatan dengan keikhlasan menjalankan misi dakwah di
parlemen.
Seharusnya tak
perlu merasa sedih dan risau berkepanjangan. Seharusnya tak perlu berpikir
untuk mengikuti cara-cara kotor yang ditempuh caleg/partai lain. Seharusnya seorang
caleg menyadari bahwa pasti ada saatnya dimana Allah hendak menyaring para
hambaNya, antara mereka yang teguh dan istiqomah dengan mereka yang sekedar
ikut-ikutan. Juga seharusnya seorang muslim, caleg maupun kader dakwah meyakini
bahwa kuantitas tak harus menjadi ukuran tentang sebuah keberhasilan. Jika
Allah berkehendak, yang sedikit akan menjadi kuat dan solid. Bukankah itu lebih
baik dari pada banyak tapi lemah dan cerai-berai?
Kepada para caleg
yang gagal dalam pemilu saat itu, tawakalah, serahkan semua kepada Yang Maha Bijak karena mungkin
ini adalah cara terbaik Allah mengajari anda tentang arti sebuah keberhasilan
atau mungkin Allah ingin menyelamatkan anda fitnah jabatan karena kurangnya
kesiapan untuk menerima amanah tersebut.
Juga kepada caleg
yang lolos menapaki tangga legislatif, ini bukan kemenangan tanpa akibat. Keberhasilan di pemilu
sejatinya mengurangi jatah waktu tidur anda oleh karena beban masalah rakyat yang mesti
diselesaikan. Ini juga bukan kemenangan tanpa resiko, karena semua masalah rakyat kelak akan
dihadapkan kepada anda untuk dipertanggungjawabkan.
Ini cerita lain
tentang pemilu 2009, tentunya hingar
bingarnya takan sama seperti Pilgub Jabar. Tapi, jalur cerita bisa dipastikan
sama. Sebuah kesamaan akan terlihat jelas dalam bingkai ambisi dan harapan. Antara
bualan dan idealisme. Antara janji dan angan. Antara pengorbanan dan spekulasi.
Juga antara tertawa gembira dan kesedihan.
Siapakah sang pemenang itu? Kita akan
lihat nanti :)
Langganan:
Postingan (Atom)