Selasa, 22 April 2014

Cerita Tentang 09042014

Assalamualaikum sahabat semua, Apa kabar? Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal afiat.

Hmm.. lamanya juga rasanya nongol dimari. Kalau ibarat rumah, mungkin sudah sampah dan debu sudah berserakan dimana-mana, pun demikian dengan sarang laba-laba atau serangga lainnya, pasti teramat banyak hehe..


Dan akhirnya setelah cukup lama bersemedi, saya pun kembali ke dunia “persilatan” (Woiiii.. gak nyambung :)
Okeh. Mau nulis apa yak? Rasanya belum cukup ide untuk menulis sesuatu.

Ohh.. ya, I see! Mumpung kemarin baru saja melaksanakan Pemilu Caleg, gak ada salahnya kita ngobro “ngaler ngidul”  soal ini.

Pemilu Caleg alias Pemilihan Umum Anggota Legislatif, rasanya setiap makhluk yang bernama manusia yang tinggal di Indonesia pasti mengetahui hajatan besar negeri ini. Hingar bingar tentang pemilu yang konon disebut juga “pesta rakyat” sejatinya sudah bergema setahun sebelumnya (mungkin juga lebih). Yap, saya masih ingat sekali setahun yang lalu, saat seorang teman mampir di tempat jualan saya untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan pencalonan sebagai anggota legislatif. Beliau nampak bersemangat melengkapi segala sesuatu tentang itu.

Ini adalah kali pertama teman yang satu ini mengikuti pencalonan sebagai caleg DPRD Kabupaten Ende dari Daerah Pemilihan 2 Ende. Dulu, ada juga yang ikut caleg dari Dapil yang sama, hanya saja beliau kalah telak dari pesaingnya yang lain.

Ohh.. ya, di sekitar tempat tinggal penulis, ada juga tetangga sekaligus jamaah sholat yang ikut mencalonkan diri sebagai Anggota Legislatif. Sama halnya dengan teman saya di atas, beliau pun nampak bersemangat menyiapkan diri sebagai caleg. Tahun lalu, beliau juga ikut dalam pemilu namun suara pemilihnya tak cukup mengantarkannya duduk sebagai anggota legislatif. Dan kali ini, beliau mendapat dukungan besar dari warga setempat untuk duduk sebagai anggota dewan.

Eng.. Eing.. Eng…
Gelaran pemilu 2014 pun dilaksanakan. Tanggal 9 April, semua berbondong-bondong menuju TPS. Layaknya sebuah hajatan besar, pasti meninggal sebuah kisah dan cerita tentang pelaksanaannya. Berbagai bumbu cerita menyeruak dari dari kisah ini.

Meski KPU belum menetapkan secara resmi hasil perolehan suara masing-masing partai, angka dan prediksi hitungan cepat sudah bisa dijadikan gambaran suara sesungguhnya.

Untuk Ende sendiri, KPU Kabupaten tengah melakukan rapat pleno terkait hasil suara. Dari apa yang diprediksikan selama ini, kedua teman yang disebut di atas sudah mulai meraba-raba kondisi suaranya. Orang pertama yang diceritakan sebelumnya, hampir sudah dipastikan melenggang mulus menuju gedung DPRD Kota Ende. Suara individu yang diraih sangat fantastis, melebihi angka seribu. Hal yang membuat prediksi ini menguat adalah suara teman-temannya sesama caleg di partai yang beazaskan islam ini juga cukup banyak, sehingga mampu mendongkrak posisinya di perhitungan suara.

Adapun teman yang saya ceritakan setelahnya, yang tak lain adalah tetangga juga jamaah masjid di lingkungan saya, belum ada kepastian tentang nasibnya di perlemen. Suara individu tak menyentuh angka seribu. Dan tragisnya, suara teman-teman sesama caleg dari partainya tak banyak, sehingga kepastian jatah di perlemen masih menunggu perolehan suara dari partai lain.


Hehe.. hidup memang sudah tertakdir. Garis hidup sudah tertulis di sisi Allah. Seperti yang telah tersabda oleh Rasulullah, hanya doa dan silahtrahmi yang mampu mengubah segalanya. Teman saya yang tadinya hanya penjual ikan, menjadi agen ekspedisi, guru dan akhirnya sekarang menuju kursi perlemen. Subhanallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar