Assalamualaikum sahabat semua, Apa kabar? Semoga
semuanya dalam keadaan sehat wal afiat.
Hmm.. lamanya juga rasanya nongol dimari. Kalau
ibarat rumah, mungkin sudah sampah dan debu sudah berserakan dimana-mana, pun
demikian dengan sarang laba-laba atau serangga lainnya, pasti teramat banyak
hehe..
Dan akhirnya setelah cukup lama bersemedi, saya
pun kembali ke dunia “persilatan” (Woiiii.. gak nyambung :)
Okeh. Mau nulis apa yak? Rasanya belum cukup ide
untuk menulis sesuatu.
Ohh.. ya, I see! Mumpung kemarin baru saja
melaksanakan Pemilu Caleg, gak ada salahnya kita ngobro “ngaler ngidul” soal ini.
Pemilu Caleg alias Pemilihan Umum Anggota
Legislatif, rasanya setiap makhluk yang bernama manusia yang tinggal di
Indonesia pasti mengetahui hajatan besar negeri ini. Hingar bingar tentang
pemilu yang konon disebut juga “pesta
rakyat” sejatinya sudah bergema setahun sebelumnya (mungkin juga lebih).
Yap, saya masih ingat sekali setahun yang lalu, saat seorang teman mampir di
tempat jualan saya untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan
pencalonan sebagai anggota legislatif. Beliau nampak bersemangat melengkapi
segala sesuatu tentang itu.
Ini adalah kali pertama teman yang satu ini
mengikuti pencalonan sebagai caleg DPRD Kabupaten Ende dari Daerah Pemilihan 2
Ende. Dulu, ada juga yang ikut caleg dari Dapil yang sama, hanya saja beliau kalah
telak dari pesaingnya yang lain.
Ohh.. ya, di sekitar tempat tinggal penulis, ada
juga tetangga sekaligus jamaah sholat yang ikut mencalonkan diri sebagai
Anggota Legislatif. Sama halnya dengan teman saya di atas, beliau pun nampak
bersemangat menyiapkan diri sebagai caleg. Tahun lalu, beliau juga ikut dalam
pemilu namun suara pemilihnya tak cukup mengantarkannya duduk sebagai anggota
legislatif. Dan kali ini, beliau mendapat dukungan besar dari warga setempat
untuk duduk sebagai anggota dewan.
Eng.. Eing.. Eng…
Gelaran pemilu 2014 pun dilaksanakan. Tanggal 9
April, semua berbondong-bondong menuju TPS. Layaknya sebuah hajatan besar,
pasti meninggal sebuah kisah dan cerita tentang pelaksanaannya. Berbagai bumbu
cerita menyeruak dari dari kisah ini.
Meski KPU belum menetapkan secara resmi hasil perolehan
suara masing-masing partai, angka dan prediksi hitungan cepat sudah bisa
dijadikan gambaran suara sesungguhnya.
Untuk Ende sendiri, KPU Kabupaten tengah
melakukan rapat pleno terkait hasil suara. Dari apa yang diprediksikan selama
ini, kedua teman yang disebut di atas sudah mulai meraba-raba kondisi suaranya.
Orang pertama yang diceritakan sebelumnya, hampir sudah dipastikan melenggang
mulus menuju gedung DPRD Kota Ende. Suara individu yang diraih sangat
fantastis, melebihi angka seribu. Hal yang membuat prediksi ini menguat adalah
suara teman-temannya sesama caleg di partai yang beazaskan islam ini juga cukup
banyak, sehingga mampu mendongkrak posisinya di perhitungan suara.
Adapun teman yang saya ceritakan setelahnya, yang
tak lain adalah tetangga juga jamaah masjid di lingkungan saya, belum ada
kepastian tentang nasibnya di perlemen. Suara individu tak menyentuh angka
seribu. Dan tragisnya, suara teman-teman sesama caleg dari partainya tak banyak,
sehingga kepastian jatah di perlemen masih menunggu perolehan suara dari partai
lain.
Hehe.. hidup memang sudah tertakdir. Garis hidup
sudah tertulis di sisi Allah. Seperti yang telah tersabda oleh Rasulullah,
hanya doa dan silahtrahmi yang mampu mengubah segalanya. Teman saya yang
tadinya hanya penjual ikan, menjadi agen ekspedisi, guru dan akhirnya sekarang
menuju kursi perlemen. Subhanallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar