Sabtu, 16 November 2013

Cakar Ayam


TENTANG KITA

Hari ini akan beranjak
Tinggalkan semua yang pernah teralami
Tentang berjuta kenangan nan indah,
Tentang kasih yang pernah terajut
Juga kisah pahit tentang kita.

Aku masih disini, kawan. 
Di penghujung hari yang akan berganti,
Di lorong waktu yang membangkitkan ingatan
Mencoba lalui semua kenangan
Dihiasi pilu dan sedikit senyuman.

Teman,
Pernakah kau lambungkan ingatanmu
Di suatu hari nan berbekas
Saat aku, kamu juga lainnya
Mencoba menyapa dinding kebersamaan
Coba sulamkan tentang kebahagiaan
Semaikan semua impian yang terindah.

Aku lemah dalam ingatan, teman.
Hingga tak sanggup teruskan kisah ini
Berjuta kisah yang tersisa
Kuharap mampu kau tuntaskan.




MAAF

Ada banyak rasa yang terpendam
Mestinya kuungkakan padamu
Sebelum semua ‘kan terlewati,
Sebelum semuanya berakhir sedu.

Andai maaf seutuhnya kau pahami,
Sirnalah semua yang tersirat,
Bongkahan kaku, sedih dan dingin
Hingga lapang tak terelakan lagi.

Disini, Maaf kuutus,
Berharap keangkuhanmu terhempas,
Sirna tak berbekas.
Juga senyum mu yang teridami
Merekah indah dari parasmu.




OH,

… dan dia dalam hatiku
Masih menyisakan berjuta kagum
Hijau, kasar dan berduri.
Bersenandung dalam kesendiriran
tak henti tunjukan keperkasaan
di tengah sunyi dan gersangnya alam.

Aku tak berhenti mengaguminya!
di saat tubuhku terbujur kaku, ia tetap tegar berpasak...
Tegar menatang getirnya padang safana
Dihiasi oase yang tak bertepi
di bawah sengatan mentari yang menguning
Dan menjadi teman bagi para musafir.

Oh, wahai diri yang lemah,
Andai saja kau seperti kaktus itu!




DISINI DUNIA KU

Ada awan beranjak pelan
Bintang pun datang menyapaku
Ada lautan nan indah
juga sungai mengalir berirama.

Aku disini juga disana
Berhembus bagai,
Menatap semua atap kebahagiaan.

Disini tak ada mendung
Disini tak ada tangis
Disini istanaku.
Masa depan kelak kuraih.
Disini dunia ku
Cobalah kau tengok sejenak.




DAHULUNYA

Dahulunya terasa indah
Kuukir semua dengan tinta emas
Masa kecilku yang pernah tercipta
Di atas singgasana aku berada.

Tak ada yang menyamai keceriaanku
Hingga malam pun telah tergadai,

Sepoian angin telah pula kusemai indahnya
Dahulunya aku teridami sampai tak cukup waktu kulalui

Oh, dahulunya aku dikagumi…
Dan bilakah mampu kurasai kembali?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar